Langsung ke konten utama

7 Tips Konsisten Menulis di Jam Sibuk


Konsisten menulis rasanya cukup sulit jika tidak disertai dengan jam terbang tinggi apalagi punya kesibukan yang tidak bisa ditinggalkan. Banyak faktor yang akhirnya membuat tulisan jadi terbengkalai dan berhenti di tengah jalan, tidak sedikit pula yang memutuskan meninggalkan tulisan begitu saja karena dinilai hanya membuang waktu.  Menulis pada umumnya dianggap mudah, padahal jika sudah serius terjun di dalamnya tidak semua bisa konsisten, bukan begitu?

Berawal dari pengalaman pribadi, yang mana saya hanya sempat membuat ide cerita dan paling mentok membuat outline, setelah berganti hari bahkan bulan ide yang semula memenuhi otak akhirnya lenyap begitu saja. Faktor selain pekerjaan biasanya terjadi karena bingung mengatur pekerjaan mana yang harus dikerjakan terlebih dulu dan faktor utama yang tidak lain adalah malas. Malas adalah momok mengerikan jika dibiarkan, belum lagi writerblock sangat berpengaruh sekali. Untuk itu saya kemudian melakukan beberapa cara sebagai alternatif agar tulisan saya tidak kandas di tengah jalan. Berikut tips konsisten menulis di jam sibuk.

1. Tujuan Menulis Adalah yang Utama

Niat adalah kunci utama tapi menentukan tujuan adalah pedoman utama. Lalu apa yang Anda inginkan dari tulisan? Hanya sekedar menyalurkan hobi saja? Atau menulis untuk menunjang profesionalitas dalam pekerjaan? Misalnya Anda sudah terjun di bidang penulisan konten artikel di suatu perusahaan dan ingin terus mengasah tulisan agar lebih berkualitas. Sebenarnya tujuan Anda apa? Jangan lupa dengan pedoman dan prinsip Anda kedepan. 

2. Tentukan Niche yang Cocok dengan Anda

Syarat konsisten menulis di jam sibuk lainnya adalah menemukan niche tulisan yang cocok dengan Anda. Masing-masing orang memiliki aktifitas yang berbeda dan tentunya memiliki kesukaan yang berbeda pula. Saat Anda sudah menemukan niche yang cocok, maka menulis tidak perlu lagi membutuhkan waktu yang lama. Tulisan akan mengalir dengan cepat. Lantas Blog seperti apa yang ingin Anda bangun? Lifestyle, kuliner, travelling, ataukah sastra, topik random alias bermacam pun jika berkualitas pasti bisa menarik hati klien. Tentukan niche yang cocok dan tulis hal-hal yang bermanfaat untuk pembaca. 

3. Buat Alarm Ketika Menulis

Time is money, mungkin sudah sangat kental di pendengaran tapi begitulah kenyataannya. Saya menggunakan tips ini untuk mengetahui seberapa cepat saya bisa melakukan riset keyword hingga menulis. Tuangkan ide di pikiran Anda tanpa takut melakukan kesalahan typo tanda baca maupun ejaan. Siapkan minum, rileks pikiran, usahakan tidak mengantuk, fokus pada tulisan yang ingin Anda buat, matikan notifikasi hingga internet, dan mulailah setting alarm sekiranya berapa lama waktu yang ingin Anda habiskan untuk menulis. Bukan hanya tulisan yang Anda selesaikan tetapi juga melemaskan jari-jari yang kaku dan bonusnya bisa mengetik dengan cepat.

4. Jangan Lupa Buat To Do List

Kegiatan yang banyak menjadi pemicu tidak terselesaikannya tulisan. Anda bisa membuat to do list dengan mengatur waktu, buatlah jadwal dengan menambahkan jam, keterangan, hingga goal yang harus Anda selesaikan. Kerjakan pekerjaan utama, jika selesai sebelum waktunya Anda bisa mengerjakan pekerjaan tambahan lainnya dan selingi dengan kegiatan-kegiatan olahraga maupun stretching ringan. Karena meskipun sibuk dengan pekerjaan tapi jangan melupakan kesehatan. 

5. Tempat dan Lokasi yang Sesuai

Membosankan jika harus melakukan pekerjaan yang sama di tempat yang sama pula. Maka tips ini bisa Anda siasati dengan menemukan spot yang cocok dan sesuai untuk menulis. Saya pribadi biasanya melakukannya di kamar dengan ventilasi udara yang cukup, jika bosan saya kerjakan di depan rumah sembari duduk dan mengamati tanaman di pekarangan rumah. Temukan waktu yang pas untuk menulis, misalnya pagi hari setelah melakukan kegiatan bersih-bersih rumah, siang hari di jam santai, maupun sore hari di cuaca yang mendukung. Meskipun bisa dikerjakan kapanpun dan dimanapun namun jangan melupakan istirahat yang cukup.

6. Fokus pada Satu Ide Cerita

Sangat mungkin untuk menemukan banyak ide cerita yang akhirnya membuang banyak waktu dan akhirnya tidak selesai dikerjakan. Banyaknya ide cerita juga akan membuat Anda terdistraksi. Cara yang saya lakukan untuk konsisten adalah fokus pada satu ide cerita dan buat deadline. Pastikan Anda tidak terburu-buru dalam menentukan topiknya, tulis terlebih dulu di buku catatan maupun notes hp kemudian kembangkan. 

7. Travelling sebagai Wujud Penghargaan

Termotivasi dari Trinity Traveller seorang travel blogger pertama Indonesia hingga Agustinus Wibowo yang berhasil menyihir saya dengan karya buku perjalanannya yang kemudian membuat saya kembali menekuni dunia kepenulisan yang belum stabil saya kerjakan. Setelah memutuskan resign dari pekerjaan utama, saya kemudian fokus mengerjakan remote job hingga job side di rumah. Tentu aktifitas seperti ini  tetap belum mengalahkan kemalasan saya saat menulis. Apalagi remote job utama yang saya kerjakan bukan tentang kepenulisan. Lantas bagaimana tips dan trik yang saya lakukan? Tentu saya membuat wistlist travelling atau liburan sebagai wujud penghargaan atas rasa lelah maupun bosan mengerjakan pekerjaan full time di rumah. Lalu triknya saya akan menulis setiap perjalanan wisata di blog pribadi saya. Meskipun tidak setiap hari keluar, minimal wisata terdekat dari rumah pun bisa saya ulas dan kembangkan.

Inilah 7 tips konsisten menulis di jam sibuk yang mungkin bisa Anda terapkan. Wujudkan keinginan Anda bahwa menulis konsisten itu tidaklah sulit yaitu dengan kerjakan sekarang juga. Jangan lantas menunggu nanti. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bukit Mencol Karangasem Bali Timur, Surga Tersembunyi dengan Pura Suci dan Pantai Gili Selang

  Perjalanan di Bali berlanjut ke wilayah Bali paling Timur yaitu ke Bukit Mencol.   Bukit Mencol terletak di Banjar Gili Selang tepatnya di Seraya Timur. Pagi-pagi buta, Saya diajak Cici untuk berkeliling desa, berwisata, sekaligus menikmati pemandangan matahari terbit. Dalam hati   berkata, wisata apa yang pagi-pagi buta sudah buka? Kemudian Saya mengiyakan tanpa mandi maupun berdandan hehe. Namun tidak disangka makin ke ujung timur makin terlihat keren. Sepanjang perjalanan, Saya hanya ‘mlongo’ dan terus mengaktifkan kamera ponsel mode foto. Tidak disangka pemandangan hijau perbukitan dengan landscape pura suci dan pantai begitu indah tampak dari kejauhan. Jalanan pun sudah mulus beraspal. Nikmat mana lagi yang kau dustakan? Alasan Bangunan di Bali Tidak Melebihi Pohon Sedikit cerita saat perjalanan, pura suci Bali ternyata ada juga yang terletak di atas bukit. Saya juga tidak melihat ada rumah yang bangunannya menjulang tinggi atau melebihi pohon kelapa. Cici ke...

Kisah Lain di Benteng Pendem Van Den Bosch Ngawi dan 3 Jam Motoran yang Berkesan

  Motoran dari Kediri ke Ngawi membawa tantangan tersendiri, 3 jam sudah waktu yang kami tempuh dimulai dari kota asal kami, Pare Kediri menuju Ngawi pukul 06.30 wib. Berbekal nyali para perempuan tangguh sebelum menjelang siang atau sekitar pukul 09.00 wib kami pun telah sampai di kota yang mendapat julukan kota bambu dengan icon monumen bambu bertuliskan “Ngawi Ramah”. Benteng Van Den Bosch atau dikenal dengan Benteng Pendem yang terletak di pertemuan sungai Madiun dan sungai Bengawan Solo, berlokasi tidak begitu jauh dari pusat kota yaitu berjarak 1 km. Setelah memasuki lokasi Benteng Van Den Bosch kami parkirkan motor dan membayar tiket masuk sebesar 10.000 rupiah. Pemugaran Benteng Van Den Bosch Memasuki pelataran benteng, menurut versi yang Saya baca dan pengamatan secara langsung, memang benteng ini terlihat seperti dipendam dan dibangun lebih rendah dari tanah disekelilingnya. Fakta menariknya benteng ini ternyata sudah pernah dilakukan pemugaran di mulai dari tahun 2...

Bertemu dan Bertamu hingga Belajar Filosofi Rumah di Bali

Setiap kali berkunjung ke tempat baru Saya selalu menemukan pelajaran yang berharga terutama terkait perbedaan. Kalau kata Saya, apalah arti warna tembok jika yang beragam warnanya itu lebih indah. Bali menjadi salah satu bucketlist yang Saya tulis beberapa tahun lalu dan alhamdulillah terwujud pada 2023. Bersyukur dipertemukan dengan teman lintas pulau dan sekalinya bertemu teman baru maka belum afdol rasanya jika belum bertamu.  Selama perjalanan beberapa hari di Bali, Saya cukup excited dengan suguhan alam yang asri, barisan bukit yang indah, laut yang biru dan satu lagi rumah adat Bali yang khas. Khasnya Rumah Adat Bali Menurut kacamata awam Saya, sepanjang perjalanan dari Denpasar menuju Karangasem sangat banyak dijumpai gapura halaman rumah yang mirip candi atau pura serta atap khas Bali.   Mungkin dulu kita juga pernah mendengarnya pada mata pelajaran sejarah, ada sebuah manuskrip Hindu dengan judul “Lontar Asta Kosala Kosali” yaitu tentang aturan pembuatan rumah, pur...