Langsung ke konten utama

Bersih Desa di Bekare Ponorogo, Mewariskan Tradisi Reog Ponorogo

Bersih Desa di Bekare Ponorogo: Mewariskan Tradisi Reog Ponorogo



Bersih desa merupakan salah satu tradisi budaya yang sampai sekarang masih dilestarikan oleh warga, di Desa Bekare, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo. Kegiatan ini bukan hanya sebagai bentuk rasa syukur atas hasil bumi saja melainkan 'uri-uri budoyo' atau ajang pelestarian budaya lokal,  

Ada pula kesenian Reog Ponorogo menjadi daya tarik utama dalam rangkaian acara. Setiap tahun, masyarakat Bekare menyelenggarakan bersih desa dengan iringan Reog Ponorogo. Warga lalu berkumpul membawa tumpeng dan hasil bumi ke balai desa untuk didoakan bersama. Berikut alasan spiritual, sosial, dan budaya dari Reog Ponorogo di acara bersih desa di Ponorogo. 

 1. Dadak Merak, Simbol Tolak Bala

Keunikan Reog Ponorogo di acara bersih desa Bekare terletak pada kepercayaan lokal yang bersifat spiritual yaitu tolak bala. Dadak Merak/warok melambangkan gagah nan magis yang artinya sosok tersebut menjadi simbol pelindung desa. 

2. Hiburan dan Pemersatu antar Warga

Bersih desa dengan tampilan Reog Ponorogo merupakan salah satu cara efektif untuk menjaga solidaritas dan mengumpulkan masyarakat dari berbagai kalangan. Tidak hanya itu saja, hal tersebut juga menjadi ruang ekspresi seni anak-anak muda desa. Maka tak heran jika mulai dari Sekolah Dasar sudah diwajibkn untuk belajar tari Reog.

3. Edukasi untuk Generasi Muda

Pada acara bersih desa, penonton dapat melihat penari mulai dari Bujang Ganong atau jathilan, dapat melihat gamelan sebagai pengiring Reog, membantu mempersiapkan tumpeng hingga ikut serta dalam doa bersama. Dari sini dapat belajar arti kebersamaan dan gotong royong hingga wujud tradisi yang lestari hingga kini.


"Bukan tanpa alasan, tradisi ini lestari hingga kini"

Selain itu, atraksi warok, jathil, dan bujangganong yang tampil dengan iringan gamelan khas, menciptakan suasana meriah dan sakral. Tradisi ini tidak hanya dinikmati oleh warga lokal, tetapi juga wisatawan budaya dari luar daerah.

Melalui kegiatan bersih desa dan pementasan Reog Ponorogo, Bekare berhasil menjaga warisan budaya sekaligus identitas lokal dan mampu mempromosikan potensi budaya desa. 

Inilah kekayaan tradisi yang membuat Bersih Desa Bekare Ponorogo menjadi agenda budaya yang selalu dinantikan setiap tahunnya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jelajah Sejarah dan Asal Nama Kediri di Desa Siman Kepung, Kediri

Perjalanan kali ini tidak jauh dari sebuah agenda yang kami rencanakan di aplikasi Trello dan desa yang kami kunjungi selanjutnya adalah Siman. Ya sembari memulai tulisan di blog tentu saja keinginan kami ‘plesiran’ adalah menyelami sejarah terutama tentang Kediri dan sekitarnya. Lantas apa saja yang kami temukan?  Setiap perjalanan membawa ‘energi’ tersendiri bagi kami. Menemukan tempat baru yang enak bukan sekedar untuk ‘nongki’ adalah bonus. Jika biasanya desa Siman selalu identik dengan pemandangan waduk buatan nan syahdu di kala senja beradu, kini kami sengaja menambahkan list tambahan. Setelah googling beberapa hari keberangkatan, kami menemukan sesuatu yang menarik.  Prasasti Paradah Siman dan Cerita Asal Nama Kediri Prasasti Paradah berada di Desa Siman Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri. Tempatnya tidak strategis karena berada di dalam gang. Ya tentu sebelum kami menuju lokasi tersebut, kami bertanya kepada salah satu warga sekitar. Terdapat ...

Bukit Mencol Karangasem Bali Timur, Surga Tersembunyi dengan Pura Suci dan Pantai Gili Selang

  Perjalanan di Bali berlanjut ke wilayah Bali paling Timur yaitu ke Bukit Mencol.   Bukit Mencol terletak di Banjar Gili Selang tepatnya di Seraya Timur. Pagi-pagi buta, Saya diajak Cici untuk berkeliling desa, berwisata, sekaligus menikmati pemandangan matahari terbit. Dalam hati   berkata, wisata apa yang pagi-pagi buta sudah buka? Kemudian Saya mengiyakan tanpa mandi maupun berdandan hehe. Namun tidak disangka makin ke ujung timur makin terlihat keren. Sepanjang perjalanan, Saya hanya ‘mlongo’ dan terus mengaktifkan kamera ponsel mode foto. Tidak disangka pemandangan hijau perbukitan dengan landscape pura suci dan pantai begitu indah tampak dari kejauhan. Jalanan pun sudah mulus beraspal. Nikmat mana lagi yang kau dustakan? Alasan Bangunan di Bali Tidak Melebihi Pohon Sedikit cerita saat perjalanan, pura suci Bali ternyata ada juga yang terletak di atas bukit. Saya juga tidak melihat ada rumah yang bangunannya menjulang tinggi atau melebihi pohon kelapa. Cici ke...

Kisah Lain di Benteng Pendem Van Den Bosch Ngawi dan 3 Jam Motoran yang Berkesan

  Motoran dari Kediri ke Ngawi membawa tantangan tersendiri, 3 jam sudah waktu yang kami tempuh dimulai dari kota asal kami, Pare Kediri menuju Ngawi pukul 06.30 wib. Berbekal nyali para perempuan tangguh sebelum menjelang siang atau sekitar pukul 09.00 wib kami pun telah sampai di kota yang mendapat julukan kota bambu dengan icon monumen bambu bertuliskan “Ngawi Ramah”. Benteng Van Den Bosch atau dikenal dengan Benteng Pendem yang terletak di pertemuan sungai Madiun dan sungai Bengawan Solo, berlokasi tidak begitu jauh dari pusat kota yaitu berjarak 1 km. Setelah memasuki lokasi Benteng Van Den Bosch kami parkirkan motor dan membayar tiket masuk sebesar 10.000 rupiah. Pemugaran Benteng Van Den Bosch Memasuki pelataran benteng, menurut versi yang Saya baca dan pengamatan secara langsung, memang benteng ini terlihat seperti dipendam dan dibangun lebih rendah dari tanah disekelilingnya. Fakta menariknya benteng ini ternyata sudah pernah dilakukan pemugaran di mulai dari tahun 2...